Jumat, 02 November 2012

PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA

Delapan puluh empat tahun yang lalu generasi muda bangsa Indonesia dalam berbagai wadah organisasi pemuda kedaerahan menyatukan diri dalam sebuah spirit nasionalisme dengan landasan pluralitas untuk membawa bangsanya ke arah persatuan, dalam wadah Sumpah Pemuda. Momentum tersebut akhirnya menjadi tonggak sejarah perjuangan bangsa yang panjang dalam menggapai kemerdekaan.
Secara historis pada setiap zaman dan peradaban, generasi muda selalu tampil sebagai agen dan aktor perubahan. Secara kolektif, generasi muda bisa menjadi sebuah ikon pembaharu yang sanggup memberikan pengaruh sosio-politik yang kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini sangat beralasan, sebab dukungan fisik, semangat, dan talenta idealisme, sangat kuat tercitrakan pada sosok generasi muda. Momentum reformasi 1998 hingga berhasil menggeser rezim orde baru dari singgasana kekuasaannya pun tak luput dari peran generasi muda yang dipelopori oleh barisan mahasiswa.
Seiring perkembangan zaman, derasnya arus globalisasi dengan kemajuan ipteknya, dinamika generasi muda saat ini tidak selalu bergerak pada ranah pemikiran dan aksi yang cerdas dan mencerahkan. Tidak sedikit generasi muda yang gampang terjebak melakukan tindakan anomali sosial demi memanjakan emosi dan ambisi sekelompok orang yang dengan amat sadar memanfaatkan potensi dan talenta mereka.
Generasi muda yang gampang terkena provokasi sehingga terjebak melakukan tindakan anarkhis dan vandalistis yang sangat tidak menguntungkan bagi publik, sejatinya telah menodai citra generasi muda sebagai aktor perubahan. Meski demikian, kita harus optimis bahwa suatu saat generasi muda negeri ini bisa bangkit merapatkan barisan untuk melakukan “reinkarnasi” secara kolektif mengejawantahkan semangat para pendahulunya dalam upaya melakukan sebuah perubahan yang cerdas dan mencerahkan bagi kehidupan bangsa dan negera tercinta ini.
Semangat dan jiwa Sumpah Pemuda perlu digelorakan kembali dalam jiwa generasi muda sekarang. Masa depan bangsa ini terletak pada etos kerja dan semangat generasi muda. Dalam sejarah bangsa manapun di dunia, generasi muda tetap menduduki posisi penting pada setiap perubahan tatanan sosial. Ini juga terjadi di Indonesia.
Arah dan perjuangan bangsa terletak pada sikap kritis dari generasi muda. Perbaikan keadaan yang buruk tertumpu pada generasi muda. Akan lebih tragis jika generasi muda terpengaruh dan menuruti jejak keadaan bangsa yang memburuk. Ini tidak kita kehendaki. Generasi muda adalah harapan seluruh warga, sama dengan harapan di masa lalu, saat Sumpah Pemuda dikumandangkan. Gelora dan semangat generasi muda juga dituntut di masa sekarang, tapi dalam bentuk lain, dengan tujuan memperbaiki kondisi ekonomi bangsa dan menyejahterakan rakyat.
Sumpah Pemuda menjadi landasan historis lahirnya fakta empiris partisipasi generasi muda sepanjang perjalanan pembangunan bangsa. Peringatan 84 tahun Sumpah Pemuda kali ini menjadi momentum inspiratif untuk secepatnya menata dan membenahi seribu satu kasus dan permasalahan bangsa mulai dari korupsi, kejahatan, sampai kemiskinan. Peringatan jangan sekadar jadi stereotip sakralitas atau ritual politis untuk mengenangkan sejarah dengan mencari hikmah-hikmah klise. Peringatan Sumpah Pemuda mesti dilandasi dengan orientasi perubahan kontruktif dan positif sehingga pada akhirnya memberikan makna bagi menguatnya persatuan Indonesia dan meningkatnya kesejahteraan rakyat, termasuk suksesnya pembangunan daerah Bali. Semoga :)